Friday, April 13, 2012

Masalah Teknologi Hebat Masa Kini




Semalam dalam pukul 11 suku camtu aku and Rohani keluar g makan kat mapley sekejap setelah amik dia kat KTM. Lapar weh, sehari penuh tak makan lagi gara2 protein drink. Anyway, kami sampai mapley dan terus duduk. Sambil2 duk sembang2 pasal event dia ke Genting awal tadi, aku perasan meja belakang aku ni macam menarik situasinya.

It's not special, just a group of 5-6 young people duduk lepak kat satu meja. They all look urban and trendy habis. Yang aweks2 2,3 orang dressing macam nak masuk club (mungkin baru balik dari club?) dan yang laki2 dress simple but still trendy. Nevermind bout that.

Tapi yang menarik tu, ada 2 aweks yang sibuk dengan smartphones/gadgets diorang. Halimah (bukan nama sebenar) sibuk dengan iPad beliau manakala Minah (bukan nama sebenar) sibuk dengan iPhone beliau.

Aku ada usya2 juga. Bukan apa pun, slide la benda tu mencari2 update FB yang best untuk komen dan like, bukak blog, bukak Twitter. Haih...

Before this I read a book named The Art of Conversation (baca separuh saja, sebab English dia terlalu British oriented, pening woi!) Ada satu paragraph yang writer tu kritik pedas punya dengan society sekarang. Dia ada tulis (lebih kurang macam ni),

" How many times we see a group of people in 4,5 people hanging out but some (if not all) of them will be busy caressing their smartphones or intelligent gadgets? When you are in a train standing next to a lone stranger, are you sensible and brave enough to start a conversation? It's a common sight to see people in a waiting situation choose to shut their mouth and put earphones into their ears and sail into their own comfortable world. "

" We lost the most basic and ancient pleasure we can have in our life- talking"

Well, agak makan dalam juga bagi aku because I done some of those actions mentioned above. Tapi kalau nak defend, guna ayat ni- "argh orang zaman sekarang tak boleh percaya. kalau baik semacam ja, ada niat jahat la tu"....

Anyway, back to Halimah and Minah.

For me it's quite irony la, keluar ramai2 lepak dekat mapley tapi last2 you bukak ipad iphone tab tablet apa bagai tu and duduk dalam dunia you sorang2. Apa guna tujuan lepak di mapley? Bersembang dan bersosial in real life kan instead of in virtual- sometimes- fake world. Kalau ingin berfacebook dan bertwitter dan blog dan macam2 lagi, no need untuk keluar lah. Okay mungkin dia bosan, atau baru gaduh dengan bf ke tapi come on...there's no need for you to put those gadgets out in front at the first place.

That's the problem. Supposedly those gadgets will make you closer to your friends but ironically it pulls you further from your (close and nearby) friends. Kawan ajak lepak dah taknak ikut, then lagi selesa duduk mengadap PC/tablet/tab dari bersembang dengan kawan2. Becoming nerdy as days past by.

No wonder la (most) gamers are nerds that look super unsociable and physically weak. Hahahaha.

That Minah and Halimah incident reminds me of anak2 orang kaya yang keluar dinner/jalan2 dengan family. Kadang2 kalau nasib baik, you can see the anak laki will have a 1.big headphone 2. stylish earphones stuck at his ears while they all satu family sedang duduk memilih menu untuk makan. I wonder, itu baru kat meja dinner. Kalau dalam kereta? Atau waktu jalan2 kat taman ke? Rebellious la konon, haha.

Oh trend sekarang juga, bagi family yang berkemampuan, ipad akan dibawa sampai ke meja restoran oleh anak2 mereka (kadang2 sampai 2,3 ipad. sorang dapat satu). Si ayah dan ibu akan meneliti menu makanan, anak2 akan main FB, Twitter, blog atau game dengan menggunakan iPad tu. Kadang2 ada yang hanya berhenti hanya time makan. Habis makan sambung main lagi. Gila. Kesian ayah tu, tujuan keluar makan ramai2 untuk bersosial dan sembang2 dengan anak. Last2 anak bersosial dan sembang2 dengan iPad. Smart.

(Don't get me wrong. I am not generalizing that all rich families are as I mentioned above. No. Just some of them were unluckily spotted by me lo. Ramai saja lagi yang bagus dan tidak seperti di atas.)

It's a bit sad, technology is acting as the double-edged sword. Mendekatkan kita dengan yang jauh, at the same time menjauhkan (kadang2 mengkurang ajarkan) kita dengan yang dekat. I have no problems with technology in fact I do melompat gembira if someone is willing to give me free iPad/iPhone/GalaxyTab/tablet tu, hahaha. Tapi penggunaannya kena control lah. Tengoklah masa dan tempat untuk guna. Be sensible and rationale.

Jangan sampai nanti bila ada someone passed away ada orang g melawat arwah sambil bawak iPad. Sampai, bagi salam, baca al-Fatihah dan lepas tu terus cari spot and duduk layan iPad tu.
Hahahahaha.


3 comments:

wann afzan™ said...

Perempuan kat FB "Jom hangout!! Mish youuuu!!"

Bila dah hangout
*Main hp*

say- O said...

wann: haha cemerlang punya tindakan. mohon ceramah sikit kat pmpuan camtu.

rekbing said...

makan dalam. wuwuwu~

LinkWithin

Related Posts with Thumbnails